Abstract
PISA 2018 menunjukkan posisi Indonesia yang tertinggal dalam kompetensi membaca, matematika, dan sains dibandingkan dengan negara-negara ASEAN. Respons terhadap masalah ini meliputi penerapan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam pendidikan, khususnya melalui metode pembelajaran STEM yang mengintegrasikan aspek-aspek dari sains, teknologi, teknik, dan matematika. Inisiatif yang diusulkan berfokus pada pelatihan pemrograman untuk meningkatkan motivasi dan pemahaman siswa dalam matematika dengan diadakannya serangkaian pelatihan TIK berbasis metode STEM di Sumatera Selatan, diikuti oleh 22 guru SMA. hasil pelatihan menunjukkan bahwa durasi 24 jam belum cukup untuk guru-guru yang baru mengenal Python untuk memahami konsep dasar pemrograman sepenuhnya. Evaluasi efektivitas pelatihan menggunakan metode N-Gain menunjukkan distribusi pemahaman yang bervariasi di antara peserta. Dengan adanya program ini menegaskan pentingnya pendekatan yang lebih terarah dan berkelanjutan dalam pengintegrasian TIK dan metode pembelajaran yang inovatif untuk meningkatkan standar pendidikan Indonesia.